Syaikh Sidi Ahmad Sukairij |
Syaikh Sidi Ahmad bin Iyas bin Abdur Rahman Sukairij Al-Khazraji Al-Anshari lahir di kota Fes-Maroko pada tahun 1295 H. Sejak kecil belajar kepada sang ayah Sidi Iyas Sukairij, karena perhatian yang begitu mendalam membuat si Ahmad kecil tumbuh dengan cerdas dan pandai. Kemudian sang Ayah mengirimnya untuk melanjutkan menimba ilmu kepada para ulama Qurawiyin-Fes, seperti: Sidi Muhammad bin Hasyim Al-Kitami (spesialis Al-Quran), Sidi Abdellah bin Idris Al-Bukrawi (pakar Hadits), Sidi Muhammad bin Muhammad Genoun, Sidi Abdullah Badrawi, Sidi Abdul Malik Alawi Ad-Dhorir, Sidi Habib bin Daoudi Al-Jazair, Sidi Ibrahim Yazidi dan lain sebagainya, disana Beliau belajar dan digembleng berbagai disiplin ilmu.
Sedangkan dalam ilmu Tasawuf, yang kemudian dia berpegang teguh dengan Tarekat Tijaniyah pada tahun 1316 H, dia berguru kepada Syaikh Ahmad Abdulawi, Syaikh Sidi Muhammad [Fathan] Gannun penulis kitab “As Shawaiq al Ilahiyah ila man Ankaro al Jahra fi al Faridzoh bi al Basmalah”, Syaikh Abdul Karim Banis, dan lain-lain.
Beliau juga banyak menelurkan buah karya ilmiah yang jumlahnya 160 lebih, di antaranya:
Di antara kitab-kitabnya. |
Ø Al Jawharu al Mandhum min Kalami al Qutbi al Maktum
Ø Al Jawharu an Nafis fi ma istafadna min Allamah Banis
Ø Kasyfu al Hijab an Man Talaqqa ma’a as Syaikh at Tijani min al Ashab
Ø Kasyfu al Balwa fi Raddi al Fatwa al Mansyurah bi Majalah at Taqwa
Ø Syibhu ar Rihlah ila al Jazair,
Ø Kamal al Farah wa as Surur bi Maulidi Madhari an Nur
Ø Yanbu’u as Salsali fi Ba’dhi ma Warada min al Hadits al Musalsali
Ø Al Ijadah ala al Ifadah
Ø Al Imdad bi Rijali al Isnad
Ø dan lain-lainnya.
Kitab-kitabnya banyak ditahqiq oleh Prof. Dr. Radhi Genoun al-Idrisi al-Hassani asal kota Rabat. Pakar Tijani ini tidak saja mengumpulkan kitab-kitab dan memberi tahqiq, tetapi juga mengumpulkan barang-barang peningalannya, seperti kitab Al-Quran tulisan tangan, tasbih, dan jubahnya. Usaha Prof Radhi Genoun yang tidak kenal lelah itu disajikan dalam www.cheikh-skiredj.com,
"Orang yang paling alim di masa kita" |
Dalam riwayat pekerjaan, Sidi Sukairij pernah menjabat sebagai Pengawas Wakaf Kerajaan di Fez (1914-1919), kemudian ditunjuk sebagai Pejabat Qadi di kota Wajda (1919-1924), Qadi di kota al-Jadida (1924-1929), dan terakhir Qadi di kota Settat (1929-1944).
Pada suatu waktu, Sultan Maroko Mawlay Abdul Hafiz, terpengaruh dengan gerakan Salafi-Wahabi yang menentang tariqah sufi, termasuk Tijaniyah. Namun, Sultan Abdul Hafidz diasingkan ke Perancis oleh Penjajah Perancis saat itu. Di pengasingan itulah, dia menyadari kekeliruannya dan memperoleh banyak pengajaran dari Mawlana Sukairij sampai akhirnya dia mengambil Baiat tariqah Tijaniyah. Mawlana Sukairij, yang dideskripsikan oleh Muhaddith Mesir, Mawlana Muhammad al-Hafidz Mishiri sebagai "Orang yang paling alim di masa kita", tak salah, karena tercatat di bukunya yang berjudul "Qadam al-Rusukh fima li-Mu’allifihi min al-Shuyukh", Mawlana Sukairij memperoleh sekitar 600 ijazah dari berbagai macam cabang ilmu agama.
Adapun di antara murid-muridnya yang kesohor di adalah:
ü Syaikh Muhammad Hafidz Al-Misri (W. 1398 H)
ü Sultan Moulay Abdul Hafidz Al-Alawi
ü Syaikh Ibrahim Niyas Al-Kaulakhi-Senegal (W. 1395 H)
ü Ahmad bin Husen Ad-Duwaironi
ü Dan lain-lain.
Pada tahun 1363 H., beliau mulai terserang penyakit gula, yang ujungnya dia menghadap kehadirat Yang Maha Pencipta pada hari sabtu 23 Sya’ban 1363 H. bertepatan pada 12 Agustus 1944.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar